Selasa 02 Feb 2016 22:40 WIB

Pasien DBD di Tangerang Selatan Masih Jauh dari Rawan

Rep: c35/ Red: Hazliansyah
Pasien demam berdarah dengue menjalani perawatan di RS Kristen Mojowarno, Jombang, Jawa Timur, Selasa (2/2).
Foto: Antara/Syaiful Arif
Pasien demam berdarah dengue menjalani perawatan di RS Kristen Mojowarno, Jombang, Jawa Timur, Selasa (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Sekretaris Dinas Kesehatan Tangerang Selatan Suharno menilai angka pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Tangerang Selatan masih jauh dari rawan. Dengan populasi serta aktifitas yang tinggi dari masyarakat Tangerang Selatan, menurut Suharno angka pasien DBD masih tergolong rendah.

"Untuk tahun 2016 bulan Januari terdapat 108 pasien dengan yang meninggal dua pasien. Angka itu masih jauh dari rawan," kata dia Republika.co.id Selasa (2/2).

Angka tersebut masih sangat jauh jika dibandingkan dengan tahun lalu. Dimana, pada tahun 2015 tercatat sebanyak 702 pasien DBD. Dengan jumlah pasien meninggal dunia sebanyak lima orang.

Meski bulan Februari hingga Maret ini masih termasuk waktu waspada DBD, namun Suharno berharap agar tidak ada peningkatan yang signifikan dari jumlah pasien DBD yang ada saat ini.

Suharno mengatakan penyebaran virus DBD merata di Tangerang Selatan. Tidak ada wilayah tertentu yang dominan masyarakatnya terkena virus DBD tersebut.

Suharno menegaskan, Dinkes Tangerang Selatan hingga saat ini tetap melakukan penanganan bagi pasien. Selain pencegahan agar tidak menambah angka pasien DBD bertambah.

Pencegahan dilakukan dengan melakukan penyebaran abate kepada masyarakat. Selain itu penyuluhan langsung di tingkat RT/RW juga dilakukan oleh Dinkes Tangerang Selatan.

"Masyarakat juga harus andil dalam mewaspadai penyebaran virus DBD ini. Mereka selalu kami ingatkan untuk senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement