Selasa 02 Feb 2016 10:56 WIB

Memuliakan Petani Nusantara

Red: M Akbar
petani nusantara
Foto: istimewa
petani nusantara

REPUBLIKA.CO.ID,  Oleh: David Ardhian (Sekjen Gerakan Petani Nusantara)

Pada 21 Januari 2016, bertempat di Bogor, 200 petani dari 112 kabupaten dan 13 provinsi mengikrarkan diri dalam Deklarasi Petani Nusantara. Deklarasi berisi lima butir komitmen, yakni: menjaga NKRI berdasarkan Pancasila dan semangat Bhinneka Tunggal Ika, menjunjung kemuliaan petani sebagai jalan kedaulatan pangan.

Butir lainnya adalah mengembangkan pertanian negara kepulauan berdasarkan ragam budaya tani, meningkatkan kesejahteraan dengan pertanian ramah lingkungan atas dasar prinsip mandiri dan gotong-royong, dan terakhir kehendak untuk melahirkan generasi petani muda untuk masa depan pertanian Indonesia. Mereka adalah para petani yang tergabung dalam Gerakan Petani Nusantara (GPN).

Siapakah GPN? Mereka bukan petani sembarangan. Yang berembuk adalah para petani dengan karya nyata di lapangan. Mereka adalah para petani ahli, petani pemandu, dan tokoh-tokoh tani dengan kualitas kepemimpinan lokal yang mumpuni. Dua ratus petani GPN tersebut adalah panutan bagi anggota kelompoknya, termasuk para pemuda-pemudi perdesaan yang memiliki keberanian untuk berusaha tani mandiri.

Hal tersebut terbukti dari pameran teknologi petani yang digelar bersamaan dengan rembuk tani itu. Kelompok tani dari Indramayu mampu memuliakan benih sendiri dan memiliki data curah hujan lima tahun terakhir sebagai upaya adaptasi perubahan iklim.

Petani kreatif dari Nganjuk mampu merakit sebuah alat perangkap hama dengan teknologi panel surya. Beragam pupuk organik dan mikro bakteri pemacu kesuburan tanah dikemas dan dipamerkan oleh kelompok tani dari berbagai daerah.

Dari Indonesia Timur, tak ketinggalan unjuk prestasi, berinisiatif menjadikan Sumba sebagai pulau organik pertama di Indonesia. Tak hanya itu, aneka ragam produk olahan dan minuman skala industri rumah tangga turut dipamerkan sebagai bukti prestasi-prestasi dari para petani GPN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement