REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Kabupaten Purwakarta, terjunkan petugas fogging ke setiap desa. Kondisi ini, guna mengantisipasi munculnya serangan demam berdarah dengue (DBD). Pasalnya, akhir-akhir ini dikabarkan serangan DBD mulai meningkat. Bahkan, berdasarkan catatan Dinas Kesehatan setempat penyakit ini telah merenggut tiga nyawa.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, pihaknya telah instruksikan Dinas Kesehatan supaya siagakan alat fogging beserta operatornya di setiap desa. Supaya, masyarakat tidak terlalu panik menghadapi serangan DBD. Meskipun fogging bukan satu-satunya cara untuk menyegah penyakit ini, tetapi mind set masyarakat berbeda.
"Kalau sudah fogging, masyarakat akan tenang. Padahal, fogging bukan satu-satunya pencegah DBD," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Senin (1/2).
Untuk menjawab keresahan masyarakat, pihaknya akan menyiagakan petugas dan alat fogging. Supaya, bila ada kasus DBD lingkungan tersebut bisa langsung diberi asap tersebut.
Namun, pihaknya menghimbau kepada masyarakat supaya tak terlalu mengandalkan fogging. Melainkan, harus meningkatkan kesadaran akan pola hidup bersih.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Anne Hediana Koesoemah, mengatakan, saat ini Purwakarta sudah siaga DBD. Setiap harinya, ada 12 pasien yang dirawat ke RSUD sebagai suspect DBD. "Bahkan, di Kecamatan Cibatu sudah ada tiga korban jiwa," ujar Anne.