REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Berawal dari banyaknya sampah yang tak diangkut oleh UPT Kebersihan, warga RW 07 Kampung Pencut, Desa Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat berinisiatif mendirikan bank sampah.
Kepala Desa Lembang Yono Maryono menuturkan lokasi kampung Pencut memang berada di dataran tinggi, dekat lokasi Observatorium Bosscha sehingga membuat UPT Kebersihan jarang sekali mengambil sampah dari rumah-rumah warga di RW tersebut.
"Biasanya mereka ngambil sampahnya cuma sampai bawah doang. Kkalau ke sini susah, nanjak," ujar dia, Ahad (31/1).
Yono berharap warga setempat, khususnya yang tinggal di RW 07 ini, bisa memanfaatkan keberadaan bank sampah itu. Menurut dia, warga juga akan bisa memperoleh penghasilan tambahan dengan menyetorkan sampah.
"Selain membuat kampung ini bersih, juga ada nilai plusnya ke warga.Warga jadi punya tambahan kan," kata dia.
Direktur Bank Sampah Pencut Lestari, Jajat Sudrajat menuturkan bank sampah di Kampung Pencut ini masih dalam tahap pengembangan. Jika respons masyarakat terlihat bagus, ia akan mengembangkannya sampai ke beberapa RW sekitarnya, seperti RW 07, 09 dan 10.
Pihaknya akan terus menyosialisasikan dan mengedukasi warga untuk tergugah menyimpan sampahnya ke bank sampah sepekan sekali. Sampah yang bisa dimanfaatkan di bank sampah ini, yaitu yang anorganik.
Sosialisasi tersebut juga akan membahas soal perbedaan sampah organik dan anorganik. Tujuannya, supaya warga bisa memilah di antara kedua jenis sampah tersebut. "Jadi saat penyerahan ke bank sampah sudah berupa anorganik," ujar dia.
Bank Sampah Pencut Lestari resmi dibuka pada Ahad (31/1). Warga pun sudah mulai bisa mendaftar sebagai nasabah. Penyerahan sampah dari warga ke bank sampah ini dilakukan per pekan.
Baca juga:
Teras Cikapundung Resmi Dibangun
'Jangan Ada Minimarket di Dekat Kami'