Rabu 27 Jan 2016 18:12 WIB

LPA: Korban Sodomi Berpotensi Jadi Gay

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Demonstrasi mengecam kaum homoseksual. Ilustrasi
Foto: AP
Demonstrasi mengecam kaum homoseksual. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM- Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi NTB mengatakan anak-anak berpotensi menjadi korban para Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT), khususnya para pelaku gay. Sebab, beberapa kasus kekerasan terhadap anak (sodomi) yang ada selama ini pelakunya adalah seorang gay.

“Kita khawatir anak-anak yang menjadi korban. Kecenderungan (anak) menjadi korban dari (pelaku) lesbian agak kecil tapi gay ini kemungkinan melakukan sodomi relatif tinggi. Dalam beberapa kasus sodomi, beberapa pelakunya adalah gay. Kemungkinan untuk menjadi pedofil sangat ada,” ujar Kepala Divisi Hukum LPA NTB, Joko Jumadi, Rabu (27/1).

Menurutnya, berdasarkan pantauan LPA sejauh ini terdapat empat pelaku lesbian yang diamati dan berasal dari salah satu perguruan tinggi negeri di Mataram. Selain itu, keberadaan mereka relatif tertutup dibandingkan pelaku gay yang lebih terbuka memperlihatkan diri.

Ia menuturkan, para pelaku lesbian banyak berkumpul di kost-kostan. Sementara itu, pelaku gay banyak berada di daerah wisata Senggigi. Dengan kondisi NTB yang tengah naik daun dalam hal pariwisata, maka trend pelaku LGBT diprediksi akan naik. 

Joko memperkirakan pelaku LGBT yang berasal dari Kota Mataram dan Lombok Barat bisa mencapai ratusan orang. Namun, sampai saat ini perhatian pemerintah untuk menangani para pelaku LGBT masih minim.

Baca juga, Ada Pihak Asing di Balik Homoseksual di Indonesia?

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement