Rabu 27 Jan 2016 17:26 WIB

Inikah Alasan Belum Adanya Tersangka Kasus Mirna?

Rep: C30/ Red: Ilham
  Bambang Widodo Umar
Foto: Republika/Wihdan
Bambang Widodo Umar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar menilai, lambatnya penetapan tersangka kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin (27) karena polisi belum menemukan bukti langsung yang mengarah pada pelaku.

Akibatnya, empat bukti yang dikantongi masih belum mampu menegaskan siapa pelaku pembunuhan di Kafe Olivier pada Rabu, 6 Januari 2016 lalu.

"Alat bukti saya kira (kurang), meskipun sudah ada empat alat bukti, dugaan saya belum yakin mengarah ke pelaku," kata Umar kepada Repubika.co.id, di Jakarta, Rabu (27/1).

Umar memaparkan, alat bukti yang mengarah langsung pada pelaku seharusnya hal-hal yang ditinggalkan oleh pelaku, misalnya, jejak pelaku pada alat, bahan, atau sesuatu yang menyebabkan matinya seseorang.

"Misalnya, ada sidik jari yang tertinggal di gelas, sidik jari siapa? Ini yang tidak ada," kata dia. (Keterangan Saksi Ahli akan Hidupkan Barang Bukti Kasus Mirna).

Sedangkan, mengenai bukti yang sudah didapatkan oleh tim penyidik, Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya Krishna Murti mengatakan salah satunya adalah CCTV. Namun, isinya baru akan dibeberkan di pengadilan.

Menanggapi bukti CCTV tersebut, Umar menilai CCTV merupakan bukti tak langsung sehingga keberadaan CCTV ini masih membingungkan. Begitu juga, dengan keterangan dari saksi.

"Jadi, CCTV dan keterangan dari saksi ini perlu diperkuat oleh hal yang langsung," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement