Rabu 27 Jan 2016 16:34 WIB

Ahok: Jadi PNS di Pemprov DKI yang Penting Jujur

Rep: C33/ Red: Bayu Hermawan
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Foto: JAk TV
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak memerlukan pegawai negeri sipil (PNS) yang sangat pintar.

"Yang penting di Jakarta itu bukan soal pintar dan rajin lagi, yang penting jujur," ujarnya, Rabu (27/1).

Hal tersebut disampaikan oleh Ahok, terkait kasus ketidakjujuran mantan Lurah Kartini Leo Tantino. Lurah tersebut dipecat akibat memalsukan daftar kehadiran. Diketahui, Leo menitip absen kepada pekerja penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU).

"Absen saja sudah berani nyuruh anak buahnya buat bohong. Kalau PPSU ikut bohong, ya rusak dong sistem saya," tegasnya.

Ahok meminta seharusnya lurah menjadi sosok panutan atau pamong kepada setiap anak buahnya. Ia kecewa lantaran Lurah malah memberi contoh buruk kepada anak buah dengan memalsukan absen.

"Belum lagi (permainan) PHL (pekerja harian lepas) taman (Dinas Pertamanan DKI)," jelasnya.

Seperti diketahui, pencopotan Leo bermula lewat inspeksi mendadak (sidak) Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Arifin beserta anggotanya beberapa waktu. Keputusan pemecetan itu diambil akibat pemalsuan daftar presensi adalah pelanggaran bagi seorang PNS.

Setelah pencopotan Leo sebagai Lurah Kartini, kini Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Mangga Dua Selatan, Samuel mengisi jabatan kosong tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement