Rabu 27 Jan 2016 14:33 WIB

'Jangan Sampai Ustaz dan Kiai Ditangkap Kalau Berdakwah'

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Teguh Firmansyah
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso
Foto: ANTARA
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso

REPUBLIKA.CO.ID,   JAKARTA --Anggota Tim Pengawas Intelijen Dimyati Natakusumah mengatakan, tim yang dibentuk DPR akan menjamin langkah Badan Intelijen agar tidak membabi buta. Apalagi, selama ini intelijen beberapa kali melakukan salah tangkap terduga teroris.

''Tidak ada kriminalisasi terhadap terduga. Jangan sampai disalahgunakan. Ustaz dan Kiayi kalau berdakwah jangan dianggap teroris,'' kata Dimyati, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (27/1).

Dimyati menjelaskan, Tim yang berjumlah 14 orang ini akan melakukan pengawasan secara gradual. Dengan tenggat waktu yang sifatnya jangka pendek, bisa per pekan, pe rbulan, per tahun.

Tim akan menilai bagaimana laporan badan intelijen seperti apa, baik dari sisi legislasi maupun penganggaran. ''Dari situ akan terlihat bagaimana kinerja intelijen negara. Sehingga negara ini aman karena kejahatan sudah terdeteksi sejak dini,'' ucapnya.

Menurutnya, BIN bertugas untuk mendeteksi kejahatan sejak dini dan mengurangi resiko salah tangkap terduga. Namun, tetap berpegang pada hukum. Ia menilai kinerja saat ini sudah BIN bagus, hanya mesti diperkuat pengawasannya. ''Agar Jangan sampai melenceng'' jelas Dimyati. Baca juga, Dua Terduga Teroris Ditangkap di Luwu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement