REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota Tangerang, Banten, mengaktifkan 160 pintu air untuk mengantisipasi banjir di permukiman warga. Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Tangerang Taufik Syazaeni mengatakan pembukaan pintu air tersebut dimaksudkan agar air hujan langsung mengalir ke sungai dan tidak menjadi genangan di jalan.
"Petugas telah siaga. Jika terjadi hujan deras, maka semua pintu air langsung dibuka sehingga cepat teraliri dan tak menyebabkan genangan bahkan banjir," katanya.
Dijelaskannya, ada 24 titik raan banjir yang tersebar di Kota Tangerang. Titik banjir itu tersebar di beberapa wilayah. "Selain pintu air di anak kali dan perumahan, kami juga membuka pintu air di Situ Bulakan supaya airnya tidak tumpah ke jalanan," katanya.
Ia berharap, dengan telah diaktifkannya pompa, dapat menjaga kondisi debit air berada pada batas aman. Mulai dari pompa - pompa di perumahan dan pompa mobile telah disiapkan. Sementara itu beberapa titik yang masih menjadi perhatian pihak Pemkot Tangerang diantaranya Sungai Cirarab yang sempat mengalami kenaikan debit air cukup signifikan.
Pihaknya mencatat ketinggian permukaan air pernah mencapai satu meter dari permukaan normal. Untuk itu pihaknya akan tetap waspada, terlebih bila hujan yang melanda Kota Tangerang kembali berkepanjangan.
Selain Cirarab, Taufik juga menyatakan pihaknya juga terus berkoordinasi terkait kondisi Batu Belah. Untuk kali ini dirinya masih meyakinkan bahwa kondisi level air Batu Belah dalam taraf aman. "Kita terus koordinasi khawatir ada kiriman air dari Batu Belah," ujarnya.