Selasa 26 Jan 2016 22:50 WIB

Banjir Mamuju Utara Akibat Buruknya Drainase

 Seorang warga menonton televisi didalam rumahnya saat banjir yang melanda di daerah Keluarahan Pulai Anak Aia, Kecamatan Mandiangin Koto Selayang, Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat (27/11). (Antara//Muhammad Arif Pribadi)
Seorang warga menonton televisi didalam rumahnya saat banjir yang melanda di daerah Keluarahan Pulai Anak Aia, Kecamatan Mandiangin Koto Selayang, Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat (27/11). (Antara//Muhammad Arif Pribadi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU UTARA, SULBAR -- Bencana banjir yang menggenagi puluhan rumah penduduk yang ada di kota Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, akibat buruknya drainase yang ada di daerah itu.

"Hujan deras yang mengguyur Pasangkayu membuat beberapa titik terendam air. Ketinggian air saat ini mencapai 30 hingga 50 centimeter," kata Ridwan salah seorang warga Pasangkayu di Mamuju Utara, Selasa (26/1).

Genangan air tidak hanya melanda pemukiman penduduk, tapi juga beberapa ruas jalan yang memiliki struktur rendah. Luapan air hujan ini sudah berulang terjadi, dikarenakan sistem drainase kota yang masih buruk.

"Setiap hujan deras terjadi maka halaman rumah kami pasti ikut terendam dan terkadang masuk kedalam rumah juga. Air hujan tidak bisa mengalir melalui drainase akibat salurannya buntu," keluhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Matra Basri Yunus saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa, saat ini pihaknya hanya bisa melakukan penanggulangan sesaat, dengan melakukan pembersihan drainase. Namun kata dia, baru bisa dilakukan setelah alat berat (eskavator) yang sesui dengan kondisi drainase yang tersedia.

"Masalah inikan sudah sering dibahas, dan kami hanya bisa melakukan penanggulangan sesaat. Itupun harus menggunakan eskavator kecil untuk membersihkan drainase, dan eskavator itu hanya bisa dipinjam dari perusahaan yang ada di Mamuju Utara," jelasnya.

Basri Yunus juga menyampaikan bahwa persoalan drainase kota memang masih menjadi masalah tersendiri, lantaran jalur drainase yang menghubungkan ke tempat pembuangan akhir belum terbangun, sedang tahun ini anggaran untuk perbaikan drainase juga belum tersedia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement