REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Jumlah pengungsi banjir yang didata pemerintah di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), mencapai 137 kepala keluarga (KK) atau 522 jiwa. "Berdasarkan data badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju, jumlah pengungsi banjir yang terdata di Kabupaten Mamuju mencapai 137 KK atau 522 jiwa," kata Bupati Kabupaten Mamuju, Sutinah Suhardi, Selasa (14/6/2022).
Ia mengatakan, pengungsi banjir yang terdata tersebut, di antaranya berada di lingkungan sebanyak 16 KK atau 49 jiwa, di Terminal Simbuang Kota Mamuju 99 KK atau 372 jiwa. Kemudian terdapat di Masjid Pertamina Simbuang Kota Mamuju 22 KK atau 101 jiwa.
Menurut dia, untuk korban terdampak banjir karena pemukimannya terendam di sejumlah wilayah di kota Mamuju di antaranya di Kelurahan Simboro sebanyak 51 KK atau 222 jiwa di Kelurahan Rangas 251 KK atau 989 jiwa. Kemudian di Desa Bambu 160 KK atau 850 jiwa di Desa Tadui 140 KK atau 1.500 jiwa.
Selain itu di lingkungan Ampallas selatan dan Ampallas Utara Kelurahan Bebanga Kampung Baru dan Lengke Kanangkanang Kelurahan Bebanga sebanyak 87 KK atau 358 jiwa.
Ia mengatakan, banjir di Mamuju mengakibatkan satu jembatan, satu masjid dan sekolah di lingkungan Sese Kelurahan Simboro, mengalami kerusakan dan sebanyak 602 unit rumah terendam. Bupati Mamuju mengatakan, musibah banjir di Mamuju tidak dapat dihindari, sehingga pemerintah berupaya membantu masyarakat di pengungsian.
"Pemerintah di Mamuju telah menyalurkan kebutuhan pokok, untuk disalurkan pemerintah desa dan kelurahan di Mamuju, untuk korban banjir di pengungsian, dan pemerintah akan tetap bersama masyarakat yang dilanda bencana," katanya.