Selasa 26 Jan 2016 21:58 WIB

Harga Tanah di Kampung Pulo dan Bukit Duri Bakal Naik?

Rep: c33/ Red: Achmad Syalaby
Alat berat menghancurkan bangunan tempat tinggal yang berada di pinggiran sungai Ciliwung kawasan Bukit Duri, Jakarta, Selasa (12/1).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Alat berat menghancurkan bangunan tempat tinggal yang berada di pinggiran sungai Ciliwung kawasan Bukit Duri, Jakarta, Selasa (12/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merencanakan proyek sodetan Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT) akan selesai pada tahun 2017 nanti. Dengan begitu, ia meraa tanah di wilayah Kampung Pulo dan Bukit Duri dapat mengalami kenaikan.

Basuki atau biasa disapa Ahok menegaskan selama proyek berlangsung, kawasan Kampung Pulo tidak akan banjir lagi. Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta telah membangun dinding turap di sepanjang Kali Ciliwung yang terletak di pinggir daerah itu.

"Bukit Duri juga sekarang kami lagi kerjain (penghapusan permukiman kumuh dan membangun dinding turap). Minimal Bukit Duri akan kami tutup (dinding turap sepanjang) 250 meter, enggak ada lagi banjir," ujarnya di Balai Kota, Selasa (26/1).

Ahok menjelaskan pembangunan dinding turap turut dilakukan di dekat SMA 8, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Lewat pembangunan turap, sekolah unggulan itu diharapkan tidak lagi takut ancaman terendam banjir. "Nah nanti saya yakin harga tanah di Kampung Pulo dan Bukit Duri akan naik karena enggak banjir. Deket Jatinegara pula," jelasnya.

Ahok meyakini upayanya menata kawasan Kampung Pulo merupakan upaya positif. Ia merasa hanya menggusur rumah liar yang mempersempit aliran air di sungai Ciliwung. Ia pun mengaku berperan besar jika nantinya harga jual tanah di daerah tersebut mengalami kenaikan.

"Saya hanya menghancurkan rumah liar hasil reklamasi di pinggir sungai Kampung Pulo dan saya selamatkan bahkan menaikkan harga jualnya," ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement