Senin 25 Jan 2016 18:00 WIB

Pembiayaan UMKM di Jatim Didorong dengan Skema Linkage

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nur Aini
Produk kerajinan UMKM.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Produk kerajinan UMKM. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendorong pembiayaan kepada UMKM melalui program linkage. Kredit linkage merupakan pinjaman dari bank kepada koperasi atau BPR untuk diteruspinjamkan kepada nasabah atau anggota koperasi.

Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, mengatakan salah satu upaya pemprov melalui kerja sama dengan Bank Jatim memberikan bantuan pendanaan kepada beberapa Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang diperuntukkan bagi para pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) serta koperasi. Kredit tersebut berupa loan agreement, dimana dananya berasal dari pinjaman anggaran Pemprov Jatim serta beberapa sumber lain seperti Dana Silpa dan Non Silpa.

Upaya tersebut dilakukan Pemprov Jatim untuk membantu para pelaku UMKM dan koperasi agar dapat berkembang. Skema kredit linkage program diberikan dengan bunga murah, cara mudah, dan layanan yang cepat.

“Bila skema ini dilakukan dengan baik maka bisa menekan angka disparitas”, kata Soekarwo saat menghadiri acara Percepatan Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2016 dan Pengembangan Kewirausahaan di Hotel Pullman, Surabaya, Senin, (25/01).

Menurut Pakde Karwo, sapa akrabnya, potensi UMKM di Jatim sangat tinggi dalam penyerapan tenaga kerja dan kontribusinya terhadap PDRB Jatim. Oleh sebab itu, potensi tersebut perlu dioptimalkan melalui kredit linkage program. Selain itu, juga dengan mensinergikan BUMD di bidang keuangan, penyaluran KUR, Kredit Dana Bergulir, dan Penumbuhan Lembaga Keuangan Mikro.

Saat ini, kontribusi UMKM Jatim terhadap PDRB Jatim tercatat sebesar 54,98 persen. Menurutnya, UMKM menjadi generator perekonomian Jawa Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement