Ahad 24 Jan 2016 17:24 WIB

Tanam Rendeng Meningkat Pesat, Pembajak Sawah Diburu Petani

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Friska Yolanda
Petani membajak sawah di kawasan Batu Ceper, Tangerang, Banten, Kamis (7/1).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petani membajak sawah di kawasan Batu Ceper, Tangerang, Banten, Kamis (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Curah hujan yang mulai meningkat dan uji coba pembukaan Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, membuat saluran irigasi dan areal persawahan terairi. Para petani pun berlomba mempercepat penanaman musim rendeng hingga membuat target tanam meningkat pesat. Tukang traktor (pembajak sawah) pun menjadi rebutan petani.

Para pemilik sawah bahkan rela membayar pembajak sawah dengan harga yang lebih mahal agar lahan mereka segera diolah. “Siapa yang berani membayar tukang traktor lebih mahal, maka dia yang akan didahulukan pengolahan sawahnya,” kata seorang pemilik sawah asal Desa Terusan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Sudita (53 tahun), belum lama ini.

Hal yang sama dikatakan petani asal Desa Pecuk, Kecamatan Sindang, Maman (49). Tak hanya membayar mahal, dia juga harus menjamu para tukang traktor dengan makanan, minuman, dan rokok.

Seorang tukang traktor alias pembajak sawah asal Kecamatan Sindang, Kastiman (37) menjelaskan, untuk membajak sawah warga, dia memasang tarif sebesar Rp 700 ribu per bau. Satu bau setara 0,7 hektare. “Bayar /segitu/, pokoknya lahan sudah siap ditanami padi,” kata Kastiman. 

Saat musim tanam tiba, para tukang traktor memang banyak diburu petani untuk membajak lahan mereka. Pasalnya, banyak di antara petani yang tidak memiliki mesin traktor sendiri. 

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu Firman Muntako menyebutkan, target realisasi tanam rendeng 2015/2016 di Kabupaten Indramayu mencapai 116 ribu hektare. Diharapkan, target tanam itu terealisasi seluruhnya pada Februari 2016.

Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Cirebon. Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon Ali Efendi mengatakan, mengucurnya air dari Waduk Jatigede membuat petani menyegerakan tanam rendeng. 

“Peningkatan target tanam bisa sekitar 1.000-2.000 hektare per hari,” ujar Ali, akhir pekan kemarin.  

Ali menyebutkan, target tanam musim rendeng 2015/2016 di Kabupaten Cirebon mencapai 45 ribu hektare. Hingga akhir pekan kemarin, realisasi tanam sudah lebih dari 18 ribu hektare.

Air dari Waduk Jatigede sudah mulai digelontorkan sejak lebih dari sepekan lalu. Meski masih tahap uji coba, air yang digelontorkan dari waduk itu sudah mampu mengisi dua saluran induk (SI) secara maksimal, yakni SI Sindupraja dan SI Cipelang.

Selain itu, curah hujan di wilayah Cirebon pun mulai meningkat sejak pekan lalu. Hampir setiap hari hujan turun dengan intensitas sedang hingga lebat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement