Ahad 24 Jan 2016 13:06 WIB

Merapat ke Pemerintah, Golkar tak Tinggalkan KMP

Rep: Agus Raharjo/ Red: Maman Sudiaman
Aburizal Bakrie
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Aburizal Bakrie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical) menyatakan partainya akan mereposisi diri untuk bergabung dengan barisan partai pendukung pemerintah. Namun, Ical mengatakan, merapatnya Golkar bersama pemerintah tidak serta merta meninggalkan Koalisi Merah Putih (KMP). 

Ical juga menegaskan merapat ke pemerintah bukan berarti duduk di dalam pemerintahan.“Saya mengatakan kita duduk bersama mendukung pemerintah bukan berarti duduk di pemerintah bukan berarti duduk di pemerintahan, tidak sama itu,” ujar Ical di Jakarta, Ahad (24/1).

Dalam pidato politiknya di pembukaan rapat pimpinan nasional (rapimnas) Sabtu (23/1) malam, Ical menyebut haluan Golkar tidak berbeda dengan KMP. Hanya saja, Golkar harus sedikit membelokkan arah politik partai untuk mengikuti tujuan yang lebih besar. Perubahan arah ini diungkapkan Ical karena Golkar saat ini sedang dilanda angin kencang. Golkar memang sedang dilanda konflik internal akibat penerbitan SK yang dilakukan oleh Menteri Hukum dan HAM.

Ical mengatakan maksud Golkar merapat ke pemerintah adalah duduk bersama pemerintah untuk membahas kebijakan apa yang akan dikeluarkan. Jadi, sebelum pemerintah megeluarkan kebijakan untuk masyarakat, Golkar sudah mengetahuinya dan ikut membahas. Namun, sekali lagi, Ical menegaskan bukan berarti Golkar ikut duduk di dalam pemerintahan. Artinya, Golkar tetap dalam posisinya sebagai bagian dari KMP.

“Tidak ada keluar dari KMP, tadi malam (dalam pidato) kan tidak keluar,” tegas Ical. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement