REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menyambut ratusan mantan anggota aliran Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Sabtu (23/10 pagi.
"Selamat datang di Jawa Timur. Langsung naik ke bus ya pak, bu. Istirahat ya," ujarnya sembari menyapa mantan anggota Gafatar di tangga pesawat tempat parkir bandara.
Tepat pukul 04.01 WIB, pesawat Lion Air nomor penerbangan JT-3837 dari Pontianak membawa 193 orang dengan rincian 60 perempuan, 50 laki-laki, 70 remaja dan anak-anak, serta 13 balita, tiba di Terminal-1 Juanda.
"Selain awak pesawat, di dalam mereka dijaga oleh empat anggota Polri dan dua anggota TNI. Tujuannya semata-mata untuk mengantisipasi hal tak diinginkan," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Berselang sembilan menit, pesawat Lion Air nomor penerbangan JT-3715 yang membawa 194 mantan anggota Gafatar juga mendarat untuk selanjutnya dinaikkan ke bus menuju Balai Transito milik Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Pemprov Jatim di Jalan Margorejo Surabaya.
Pada kesempatan tersebut, Gus Ipul yang didampingi Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Jatim Wahid Wahyudi menyalami dan menyapa satu per satu mantan anggota Gafatar, bahkan sempat menggendong bayi hingga bus penjemput.
"Mereka ini mayoritas korban sehingga harus diluruskan dan diberi pengertian. Kepada aktor intelektualnya, polisi harus mengecek dan mengusutnya," kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut.
Selain itu, satu pesawat Lion Air nomor penerbangan JT-2873 juga dijadwalkan mendarat di Juanda Sabtu pagi dengan membawa sekitar 200 mantan anggota Gafatar.
"Mereka digabung di Balai Transito yang sudah dipastikan layak dengan kamar cukup banyak, termasuk fasilitas. Pendataan, pembinaan, dan penyadaran akan dilakukan tim khusus sebelum dikembalikan ke daerah masing-masing pada Selasa (26/1)," katanya.