Jumat 22 Jan 2016 23:12 WIB

Kapolri: Tersangka Teror di Thamrin Terima Rp 1 Miliar dari Bahrun Syah

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Bayu Hermawan
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti memberikan paparan saat rilis barang bukti teroris ledakan bomThamrin di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/1).Republika/Wihdan Hidayat
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti memberikan paparan saat rilis barang bukti teroris ledakan bomThamrin di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/1).Republika/Wihdan Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) menetapkan 18 orang tersangka dari hasil penangkapan di beberapa daerah pasca bom Sarinah-Thamrin. Satu orang diketahui menerima dana dari tokoh ISIS asal Indonesia.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengungkapkan, satu tersangka yang menerima dana tersebut yaitu AF alias H alias AJ alias JT alias M. AF menerima dana dari Bahrun Syah.

"Ini menerima transfer dana sebanyak Rp 1 miliar dari beberapa kali pengiriman," ujar Badrodin, di Rupatama Mabes Polri, Jumat (22/1).

Menurut Badrodin, AF merupakan salah satu dari enam tersangka yang dikenakan pasal kepemilikan senjata. Selain itu, para tersangka ini juga berniat melakukan amaliyah di masa mendatang.

Disamping itu, keenam orang tersangka ini juga mendukung kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso. Polri, lanjutnya, berhasil mengamankan sembilan pucuk senjata dari para tersangka.

Badrodin menambahkan, di Suriah sendiri terdapat tiga Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki pengaruh penting.

"Di Syiriah ada tiga orang Indonesia punya peran penting, pertama Bahrun Syah, kedua Bahrun Naim dan Abu Jandal," kata Badrodin.

Mantan Kapolda Jawa Timur itu menjelaskan, Bahrun Syah menjadi leader di Suriah. Bahrun merupakan pemimpin dari sayap militer ISIS. Kemudian, Bahrun Naim merupakan orang yang ahli dalam propaganda. Bahrun Naim selalu melakukan propaganda setiap hari.

"Dia memahami IT, dia sering melakukan komunikasi dengan yang ada di Indonesia," kata Badrodin.

Terkait Abu Jandal, Badrodin juga menyebut sebagai ahli propaganda. Namun, Abu Jandal sendiri dikabarkan sudah tewas di Suriah. Menurut Badrodin, ketiga orang ini diketahui memiliki sel-sel kecil yang saling yang tidak diketahui.

"Jadi kalau ini terbongkar ini putus. Strateginya begitu," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement