Jumat 22 Jan 2016 13:01 WIB

Pemda DIY Siapkan Dana Rp 650 Juta untuk Deradikalisasi Anggota Gafatar

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Nur Aini
Anggota ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Foto: Gafatar
Anggota ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Dinas Sosial DIY Untung Sukaryadi  mengatakan untuk tempat penampungan  warga DIY mantan anggota Gafatar yang akan dipulangkan dari Pontianak sedang dilakukan identifikasi. Karena jumlahnya besar kemungkinan akan dilakukan di Youth Centre .

‘’Hari ini saya akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Jawa Tengah untuk menyikapi kedatangan mereka. Para eks-anggota Gafatar rencananya berangkat dari Pontianak ke Semarang Jum’at siang ini sekitar pukul 14.00. Untuk biaya perjalanan mereka dari Pontianak ke Semarang merupakan urusan dari Dinas Sosial,’’kata Untung saat dihubungi Republika.co.id, Jum’at (22/1).

Setelah sampai di Pelabuhan Semarang, warga Jawa Tengah yang menjadi anggota Gafatar akan langsung dibawa ke Donohudan. ‘’Kalau untuk warga DIY setelah dari Pelabuhan di Semarang apakah nanti juga akan langsung dibawa ke Yogyakarta atau ke Donohudan dulu, saya belum tahu. Karena saya juga belum tahu. Kami baru akan rapat koordinasi dengan Pemda Jawa Tengah siang ini (Jum’at) dan sekarang sedang dalam perjalanan ke Semarang," kata Untung.

Mengenai jumlah pastinya berapa warga Yogyakarta yang akan berangkat menggunakan kapal dari Pontianak baru akan ketahuan setelah mereka masuk di Kapal. Tetapi dari hasil pendataan di sana ada 261 orang warga DIY. "Namun apakah mereka akan pulang semua atau tidak nanti setelah sampai di Semarang baru diketahui,’’kata mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY ini.

Dia mengatakan Pemda DIY hanya bisa menanggung biaya warga DIY mantan anggota Gafatar setelah mereka sampai Yogyakarta. ‘’Untuk itu kami menyiapkan anggaran sekitar Rp 650 juta,’’kata Untung.

Tentang berapa lama waktu untuk deradikalisasi, Untung belum bisa memastikan, karena nanti akan diklasifikasikan dulu misalnya  yang hanya ikut-ikutan dan yang menjadi pelopor. ‘’Tentu  deradikalisasi bagi yang pelopor akan lebih lama lagi waktunya,’’ungkapnya.

Deradikalisasi adalah upaya untuk menetralisisasi paham-paham radikal melalui pendekatan interdisipliner, seperti hukum, psikologi, agama, dan sosial-budaya bagi mereka yang dipengaruhi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement