Jumat 22 Jan 2016 03:16 WIB

Wali Kota Depok Diskusi Bahas Ketahanan Pangan dengan Penemu Mikroba Google

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Julkifli Marbun
Nur Mahmudi Ismail
Foto: Republika/ Wihdan
Nur Mahmudi Ismail

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail bertemu dengan penemu Mikroba Google, Ali Zum Mashar, untuk membahas dan berdiskusi mengenai ketahanan pangan dan pertanian di Kota Depok, di Balaikota Depok, Jawa Barat (Jabar), Rabu, (20/1).

Nur Mahmudi Isma’il berdiskusi dengan penemu pupuk organik Bio P2000Z atau biasa juga disebut Mikroba Google, Ali Zum Mashar, untuk membahas mengenai pertanian di Kota Depok.

Nur Mahmudi mengatakan bahwa Depok yang memiliki konsistensi terhadap ketahanan pangan sangat mengapresiasi penemuan dari Ali Zum Mashar.

Menurut Nur Mahmudi, Mikroba Google ini bisa menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kembali gairah para petani untuk kembali menghasilkan produk kedelai.

"Harus bisa disebar, khususnya di Kota Depok agar kita bisa semakin mandiri dalam produksi pertanian," terang Nur Mahmudi saat ditemui di Balaikota Depok, Jabar, Kamis (21/1).

Nur Mahmudi juga mengatakan bahwa mikroba ini juga bisa mendukung program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang sudah dijalankan di Depok. KRPL sendiri adalah “kebun mini” di pekarangan rumah yang menanam jenis tanaman bermanfaat, selain untuk dikonsumsi sendiri bisa juga untuk dijual sebagai pendapatan bagi keluarga.

"Bisa juga diterapkan di perumahan melalui KRPL," tegasnya.

Saat diskusi, Ali Zum Mashar, dikatakan Nur Mahmudi, bahwa mikroba temuannya memiliki keistimewaan, yaitu mampu menghasilkan zat hara dan nutrisi penyubur tanah. Selain itu,mikroba tersebut disebut Mikroba Google karena konon katanya dapat mencari sendiri sasaran bagian tanah yang bisa disuburkan.

"Ini menggunakan teknologi bioperforasi, yaitu menyuntikkan mikroba ke dalam tanah dengan bantuan energi matahari dan air sehingga membuat tanah menjadi subur," jelas Ali.

Diutarakan Ali, bahwa pupuknya mampu menyuburkan kedelai hingga berukuran raksasa dengan tinggi hampir empat meter, dengan jumlah polongnya mencapai 300 buah. Biasanya tanaman kedelai normalnya hanya memiliki tinggi 70 cm dengan jumlah polong 50 buah.

Ali juga menjelaskan bahwa pihaknya pernah melakukan percobaan di Kota Depok, namun karena kurangnya sosialisasi maka penggunanya tidak begitu banyak. Melalui program ketahanan pangan yang diusung Pemkot Depok, diberharapkan, Mikroba Google ini dapat lebih dikenal lagi oleh masyarakat Kota Depok.

"Kami siap bekerjasama dengan Dinas Pertanian Pemkot Depok, kalau bisa jangan sampai kita relakan sejengkal tanah yang kosong, selama masih bisa ditanami maka lebih baik ditanami tanaman," pungkas Ali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement