REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil muktamar Jakarta Djan Faridz menghaturkan terima kasih kepada Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly yang belum mengesahkan surat keputusan (SK) kepengurusan muktamar Jakarta.
Menurut dia, belum disahkannya kepengurusan hasil muktamar Jakarta justru membuat seluruh kader PPP semakin solid. Karena alasan itu, Djan mendoakan Menkumham Yasonna Laoly. (Baca: Dorongan Agar PPP Gelar Muktamar Islah Semakin Kencang)
"Saya berdoa semoga Menkumham diberikan surga oleh Allah SWT karena beliau berhasil menjadikan umat Islam bersatu," ujar Djan kepada Republika.co.id, Kamis (21/1).
Djan menambahkan, Menkumham membuat seluruh pengurus di DPC dan DPW PPP semakin solid untuk bersatu. Selain itu, PPP merasa satu nasib karena dizalimi oleh Menkumham. Jadi, seluruh kader dan simpatisan PPP bersatu karena belum terbitnya SK pengesahan muktamar Jakarta.
Padahal, kata Djan, Mahkamah Agung (MA) sudah memutus bahwa muktamar yang penyelenggaraannya sah adalah muktamar Jakarta. (Baca: Epiyardi: PPP Kubu Djan Faridz Sepakat Islah)
Mantan menteri perumahan rakyat itu berkali-kali menegaskan, dia berdoa agar Menkumham segera dimasukkan dalam surga. Menurut dia, semakin cepat dimasukkan ke surga, semakin lebih baik. "Kan hari ini dia sudah berbuat amal, menjadikan PPP menjadi bersatu padu merasakan kezaliman," ucap Djan.
Bahkan, untuk membuktikan bersatunya kader dan simpatisan PPP ini, pengurus DPC dan DPW PPP mengumpulkan dukungan dari masyarakat dan umat Islam. Diharapkan, sebanyak 30 juta tanda tangan terkumpul untuk mendukung PPP menentang kezaliman yang dilakukan Menkumham.
Dukungan tanda tangan yang dikumpulkan dari kader partai berlambang Ka'bah sendiri minimal akan mencapai delapan juta tanda tangan. "Ini mudah-mudahan bisa jadi 30 juta (tanda tangan), kalau jadi 30 juta, PPP akan jadi partai pemenang. Makanya, Laoly ini saya doakan masuk surga," kata Djan.