REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chanel youtube ternyata membawa nama harum Presiden ketiga RI, BJ Habibie ke masyarakat dunia. Pada acara syukuran menjelang proses produksi film prequel Habibie & Ainun "Rudy Habibie", Habibie bercerita mengenai pengalamannya saat berada di Jerman.
"Waktu itu obat untuk jantung saya habis," kenang Habibie. Kemudian ia meminta supir pribadinya di Jerman untuk membeli obat tersebut.
Saat tiba di apotek terdekat, sang supir langsung menuju tempat menebus obat. Namun tiba-tiba ia kembali ke mobil dengan tangan kosong. "Ternyata obat yang saya beli harus ditebus dengan resep dokter," kata Habibie. Sementara resep berada di Jakarta. Tetapi obat tersebut harus diminum esok harinya. Saat tengah berdiskusi dengan sang supir, si pemilik apotek datang menghampiri mereka. Pemilik apotek mencoba menjelaskan prosuder pembelian obat.
Namun betapa terkejutnya dia saat melihat wajah Habibie. "Lho, anda Habibie bukan, yang main film Habibie & Ainun itu, film anda bagus sekali!" kata sang pemilik apotek. Pemilik apotek tersebut juga sudah mengenal sosoknya dengan baik. Habibie merupakan presiden RI, dan juga ilmuwan ternama dunia.
Lantas obat tersebut langsung diberikan pemilik apotek secara gratis. Namun Habibie harus rela foto bersama dan memberikan tanda tangan.
Kemudian Habibie bertanya pada sang pemilik apotek, 'Anda menonton film saya dimana?', kemudian ia menjawab, 'Oh, dari Youtube dong, tentu saja! Saya bisa menonton apa saja dari Youtube' katanya. Cerita tersebut selalu dikenang Habibie, dan menjadi sebuah memori menyenangkan.
"Perkembangan teknologi begitu dahsyat, film bisa berpromosi di dalam Youtube," kata sang tokoh yang faseh berbahasa Jerman ini.
Tidak hanya di Jerman, sosoknya juga sangat dinanti ketika terjadwal memberikan kuliah umum di Universitas Harvard, Amerika Serikat. Saat itu pesawatnya terlambat, dan membuat Habibie telat hadir hingga dua jam. Namun betapa terkejutnya ia melihat kursi peserta tetap penuh. Ratusan orang rela menunggu sosoknya meski harus duduk berdiam diri di kursi selama dua jam.
Ketika Habibie hendak memberikan sambutan, panitia langsung berkata bahwa tak perlu berpidato panjang. "Kami, dan para peserta sudah menyaksikan film anda di internet, peserta banyak yang ingin bertanya pada anda," kata sang panitia. Alhasil, Habibie hanya mengucapkan kata sambutan tak lebih dari lima menit. Kemudian waktu digunakan untuk sesi tanya jawab. Cerita yang sungguh menginspirasi dan membanggakan Indonesia. Two tumbs up untuk Pak Habibie!
Ikuti Whatsapp Channel Republika