Kamis 14 Jan 2016 18:14 WIB

Mabes Polri: Pelaku Bom Sarinah Kemungkinan dari Kelompok Santoso

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Bilal Ramadhan
Suasana pasca ledakan diduga bom di kawasan Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Suasana pasca ledakan diduga bom di kawasan Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Humas (Kadivhumas) Mabes Polri, Inspektur Jenderal (Irjen) Pol, Anton Charliyan, mengungkapkan, pihak kepolisian akan terus melakukan penyelidikan terkait jejaring pelaku serangan teror bom yang terjadi di Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1) siang.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan, pelaku teror bom di Sarinah memiliki hubungan dengan kelompok teroris pimpinan Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Menurut Anton, ada kesamaan ideologis yang ada antara dugaan pelaku teror di Sarinah dengan kelompok Santoso. Kendati begitu, Polri akan terus mendalami kemungkinan keterkaitan tersebut.

''Ini bisa saja dikaitkan, karena ada kesamaan ideologis, terorisnya bersatu. Nanti akan kami dalami untuk mengetahui kelompok mana yang melakukan teror ini,'' ujar Anton di Jakarta, Kamis (14/1).

Tidak hanya itu, aparat keamanan di seluruh wilayah pun sudah disiagakan dan dikerahkan untuk bergerak menyisir wilayah-wilayah, terutama yang dianggap sebagai daerah kantong-kantong teroris. Untuk itu, peran aktif masyarakat tetap diperlukan untuk membantu pihak kepolisian.

Terkait status keamanan di Jakarta, Anton menegaskan, status ibukota masih siaga satu. Pihak kepolisian pun meminta masyarakat untuk tetap tenang dan jangan sampai tertipu oleh propaganda teroris.

''Kepolisian mohom kepada masyarakat, meski ini jadi musibah nasional, untuk tetap tenang dan tingkatkan kewaspadaan. Jangan sampai tertipu teroris. Ini bukan gerakan agama, tetapi gerakan radikal,'' kata Anton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement