Kamis 14 Jan 2016 16:47 WIB

Polda Bali Tingkatkan Pengamanan di Objek Wisata

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Winda Destiana Putri
Wisatawan mengunjungi destinasi wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, Jumat (20/11).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Wisatawan mengunjungi destinasi wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, Jumat (20/11).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto, menginstruksikan jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan, serta tidak meninggalkan tempat bertugas.

Hal itu disampaikan Sugeng, merespon peristiwa Bom Sarinah, Jakarta. "Kami sudah diinstruksikan pimpinan agar lebih waspada, dari bawah sampai jajaran Polda," kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Heri Wiyanto.

Kepada Republika, Kamis (14/1), Heri mengatakan, penjagaan polisi dikonsentrasikan pada hotel-hotel dan objek-objek wisata atau tempat berkumpulnya para wisatawan asing. Begitu juga kata Heri, pintu masuk ke Bali, seperti pelabuhan Gilimanuk juga ditingkatkan.

"Dari awal di pintu masuk Bali sudah diamankan dari awal, dan akan ditingkatkan," kata Heri.

Ditanya apakah peningkatan pengamanan di Bali, mengindikasikan pelaku teror sudah masuk Bali, Heri mengatakan, bahwa dari hasil pemantauan polisi, bahwa hingga kini Bali tergolong aman dan belum ada indikasi adanya kelompok aksi teror di Bali.

"Makanya kami minta masyarakat tetap tenang, selain juga ikut meningkatkan kewaspadaan," kata Heri.

Heri menyebutkan, Patroli dalam skala besar juga dilakukan untuk mengamankan tempat-tempat strategis, seperti Kantor Gubernur, Kantor Konsulat perwakilan negara asing, dan di jalan-jalan protokol di sekitar Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar.

Selain itu petugas juga akan melakukan penyisiran di kawasan wisata, seperti Sanur, Kuta, Nusa Dua, Jimbaran, Ubud dan Gianyar.

Personil lainnya kata Heri, akan menyisir pusat kota, dengan melakukan pengamanan di Jalan Gatot Subroto, Seminyak, dan beberapa daerah wisata lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement