REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat siap beroperasi awal 2018. Bandara mampu menampung sekitar 5,6 juta penumpang per tahun dari wilayah Jawa Barat bagian timur dan Jawa Tengah bagian barat.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat peninjauan mengatakan, saat ini permasalahan tanah sudah selesai sehingga bisa difokuskan pada pembangunan. "Tanah sudah tidak ada masalah, akhir 2017 atau paling lambat 2018 sudah siap beroperasi," katanya.
Jonan mengatakan, pembangunan Bandara Kertajati didahulukan untuk sisi udaranya terlebih dahulu seperti landasan pacu (runway), apron, taxi way dan navigasi. Sementara, lanjut dia, pembangunan untuk sisi darat seperti terminal, parkir dan sebagainya akan dilakukan menyusul.
"Bandara ini memiliki runway terlebar, yaitu 60 meter dengan panjang 2.500 meter," katanya.
Artinya, lanjut dia, bandara tersebut bisa didarati oleh pesawat berbadan lebar (wide body) sekelas Airbus 380. "Bandara yang paling panjang runway-nya itu di Hang Nadim, Batam yaitu 4.000 meter, tetapi yang paling lebar runway-nya bandara ini," katanya.
Terkait pembiayaan, dia akan dirundingkan porsinya antara penggunaan APBN dan APBD. "Kita tawarkan, kalau misalnya, Bapak Gubernur mau membiayainya menggunakan BUMD nanti kita bicarakan," katanya.
Namun, Jonan menyarankan agar Pemprov membangun sisi komersial karena bandara tersebut juga akan dijadikan bagian dari kawasan aetropolis atau kota penerbangan. Ditemui di tempat sama, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan pihaknya menyambut baik soal pembiayaan pembangunan bandara tersebut.
Baca: Kunjungan Pejabat Menggunakan Jet Pribadi Pengusaha Perlu Diusut