Rabu 13 Jan 2016 19:45 WIB

Cegah DBD dengan Jaga Kebersihan Lingkungan

Kampanye DBD
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Kampanye DBD

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Sejak awal tahun 2016 jumlah korban meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Gorontalo mencapai lima kasus kematian, sehingga Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mengimbau warga menjaga kebersihan lingkungan.

Menurut dr Irma Cahyani Ranti, Seksi pengendalian penyakit, bidang pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, kasus DBD mulai ada di akhir 2015 saat memasuki musim penghujan.

Di akhir 2015 bahkan sudah ada dua kasus kematian akibat DBD, dua di Kabupaten Gorontalo dan satu dikota Gorontalo.

Dari Dinas Kesehatan Provinsi telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan kabupaten/Kota untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pengasapan (fogging). "Jadi PSN harus dilaksanakan serentak oleh masyarakat bersama Dinas Kesehatan serta Puskesmas," kata dr Irma.

Untuk PSN dan fogging di kota Gorontalo menurutnya sudah dimulai saat minggu pertama Januari 2016 di Tomulabutao, Kelurahan Dungingi bekerja sama dengan masyarakat sekitar dan puskesmas Dungingi.

"Lingkungan yang kelihatan bersihpun ataupun tempat yang tidak disangka seperti tempat minum burung peliharaan bisa terdapat jentik nyamuk, intinya dalah lingkungan," katanya.

DBD adalah penyakit dari lingkungan kurang baik yang dibawa oleh nyamuk, oleh karena itu kebersihan lingkungan butuh kesadaran dari masyarakat.

"Siapa yang dapat menjaga kebersihan lingkungan kalau bukan diri sndiri, jangan menunggu sudah sakit baru kita berobat," katanya.

Irma juga mengingatkan agar warga kembali melakukan metode 3M plus, yaitu menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air atau membuang dan mengubur kaleng-kaleng bekas ataupun barang-barang yang dapat menampung air yang bisa jadi tempat hidup jentik nyamuk.

"Ketika memasuki musim penghujan, kasus DBD pasti meningkat, karena telur yang sudah diletakkan oleh nyamuk di tempat-tempat tertentu terisi air dan akhirnya menetas, dan dalam dua hari menjadi nyamuk dewasa dan dapat membawa virus DBD,"katanya.

Ia juga mengatakan, pihak Dinas Kesehatan sudah berusaha untuk mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai kebersihan lingkungan, namun terkadang masyarakat masih acuh tak acuh dengan lingkungannya sendiri. Irma kembali menghimbau agar masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran nyamuk DBD.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement