REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri RI belum memperoleh kepastian mengenai ada atau tidaknya WNI yang menjadi korban akibat ledakan yang terjadi di Istanbul, Turki, pada Selasa (12/1) pagi waktu setempat.
"Belum ada informasi apakah ada WNI yang menjadi korban pada peristiwa itu," tutur Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemlu Lalu Muhammad Iqbal melalui pesan singkat yang diterima Antara di Jakarta.
Di wilayah kerja KJRI Istanbul terdapat 708 WNI yang terdaftar, 310 orang di antaranya merupakan pelajar. KJRI Istanbul memperoleh keterangan dari pihak kepolisian setempat bahwa ledakan diduga karena bom bunuh diri.
Ledakan yang terjadi sekitar pukul 10.20 pagi di sekitar kawasan Sultanahmet yang merupakan pusat wisata terbesar dan lokasi bangunan-bangunan bersejarah Istanbul tersebut, menewaskan 11 orang dan melukai belasan lainnya.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan serangan di jantung wisata Istanbul dilakukan oleh pengebom bunuh diri asal Suriah dan beberapa korban tewas merupakan warga asing.
Ia mengecam keras serangan teror tersebut namun tidak menyebutkan secara rinci warga asing yang menjadi korban.