REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lalu lintas udara di jalur utara Pulau Jawa termasuk yang terpadat di dunia. Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyebut, dalam satu jam ada 150 penerbangan dari Jakarta ke Surabaya.
Angka itu menduduki peringkat 11 lalu lintas udara terpadat di dunia. Untuk mengurangi kepadatan itu, pemerintah berencana mengalihkan lalu lintas udara dari jalur utara ke jalur selatan. Sebagai konsekuensinya, latihan pesawat tempur TNI AU akan dipindahkan.
"Tadi diusulkan agar latihannya tidak semua di Jawa. Tapi bisa direlokasi di luar Jawa seperti Papua dan Kalimantan," ucap Pramono dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jumat (8/1).
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menambahkan, jalur selatan Jawa yang selama ini digunakan untuk kebutuhan militer rencananya akan dimanfaatkan untuk penerbangan komersil. Utamanya dari Jawa bagian barat sampai Bali.
Namun begitu, kata dia, rencana ini masih harus dimatangkan lagi. Kementerian Perhubungan akan melakukan rapat khusus dengan TNI AU untuk membahas pengaturan lalu lintas udara tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Marsda TNI Hadiyan Sumintaatmadja menambahkan, pemindahan lokasi latihan pesawat tempur di luar Jawa dapat memberi manfaat lain. Sambil berlatih di luar Jawa, kata Hadiyan, TNI AU sekaligus mengamankan wilayah udara Republik Indonesia.
"Ketika ada sasaran atau gangguan udara, bisa segera mungkin kita tindak," ucapnya.