Kamis 07 Jan 2016 16:09 WIB

Stok Beras di Sulsel Dipastikan Aman

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Angga Indrawan
Stok beras di gudang Bulog
Foto: Andika Wahyu/Antara
Stok beras di gudang Bulog

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah pusat akan melakukan pembelian beras dari negara luar seperti India. Hal ini dilakukan karena ketersediaan stok beras secara nasional ‎disebut menipis. Masa tanam yang dilakukan sejumlah petani mengalami kemunduran yang berakibat pada masa panen yang ikut mundur.

Meski demikian, kemungkinan stok beras yang berkurang tidak akan berdampak untuk Provinsi Sulawesi Selatan. Dengan masa tanam yang berjalan lancar, keadaan stok padi dan beras di Sulsel dipastikan masih aman.

"Kalau kita sudah melakukan masa tanam sesuai jadwal. Dari September juga kita sudah melakukan tanam sehingga bulan-bulan sebagian daerah ada juga yang panen, ujar Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Sulawesi Selatan, Aris Mappaeangin, Kamis (7/1).

Aris menjelaskan, saat ini Kabupaten yang tengah melakukan panen raya yaitu Sulawesi Selatan sebelah timur seperti Kabupaten Pinrang, Wajo dan Bone. Ada juga daerah peralihan yaitu Kab. Enrekang, Tanah Toraja, Toraja utara dan tiga kabupaten di daerah Luwu Raya.

Untuk target panen satu hingga dua bulan ke depan, Aris mengatakan bahwa pihaknya belum menentukan angka tersebut. Karena hitungan baru akan dilakukan untuk menentukan target di tahun 2016. Namun Aris meyakini bahwa jumlah panen padi di Sulsel tidak akan terpengaruh efek cuaca seperti di Pulaua Jawa.

Sebelumnya, ‎Menteri Perdagangan Thomas Lembong menandatangi nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintah Pakistan untuk menjalan impor beras. Thomas juga berupaya menandatangi MoU dengan India. Semetara Direktur Pengadaan Bulog Wahyu menjelaskan, sejauh ini belum ada intruksi untuk menambah impor beras. Menurut Wahyu, penandatanganan nota kesepahaman antara pemerintah Indonesia dengan Pakista belum bisa dijadikan sebagai dasar impor beras.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement