Kamis 07 Jan 2016 13:49 WIB

Pemprov Jabar Bangun Gedung Kesenian di Lokasi Bekas Tambang

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.
Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat memanfaatkan bekas penambangan batu kapur di Kars Citatah, Kabupaten Bandung Barat menjadi sebuah gedung kesenian unik berkonsep alam yakni "geo theater" yang memiliki luas sekitar 100 hektare.

"Bagaimana kita ubah wajah bekas kerusakan lingkungan di Kars Citatah. Kita ubah menjadi sebuah tempat yang sangat nyaman dan ruang ekspresi kreatif menarik untuk seniman dan pengunjungnya," kata Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, usai membuka Festival Drama Musikal Remaja Jawa Barat Ke-5, di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Kota Bandung, Kamis.

Pihaknya optimistis pembangunan geo theater di Kawasan Kars Citatah tersebut bisa rampung atau selesai pembangunnya pada tahun 2018.

"Supervisinya kita tapi untuk membangunnya kita akan kerjasama dengan pihak ketiga. Saat ini geo theater ini sudah mulai pembebasan lahannya," kata dia.

Dipilihnya kars Citatah menjadi lokasi pembangunan geo theater tersebut juga untuk memfasilitasi para penambang liar agar bisa beralih profesi menjadi pelaku industri kreatif ditempat tersebut.

Ia menjelaskan untuk tahap pertama dari 100 hektare lahan yang disiapkan Pemprov Jawa Barat akan membangun bangunan di lahan seluas delapan hektare untuk geo theater ini.

"Karena ISBI juga dekat situ kita buat, dipindahkan ke sana. ISBI kan sudah tidak bisa berkembang di tempat awalnya di Jalan Buah Batu Bandung. ISBI kan sudah Institut Seni dan Budaya Indonesia maka tidak layak di sana karena ada pengembangan fakultas maka harus pindah ke sana," kata dia.

Menurut dia, dengan semakin banyaknya gedung kesenian atau pertunjukkan dibangun oleh pemda maka cita-cita dirinya menjadikan Provinsi Jawa Barat sebagai pusat kesenian Indonesia bisa segera terwujud.

"Festival-festival teater seperti ini kita selenggarakan dengan baik, gedung-gedung pertunjukkan kita bangun dengan baik. Sekarang ada enggak yang bagus di kita. Enggak ada kan," kata dia.

Lebih lanjut ia menuturkan keterbatasan gedung pertunjukkan di Indonesia membuat grup kesenian tingkat internasional tidak datang ke Indonesia namun memilih ke negara tetangga seperti Singapura karena sarana penunjangnya ada dan lengkap.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement