Selasa 05 Jan 2016 17:24 WIB

Pedagang Tempe di Pasar Minggu Kehabisan Stok

Rep: C30/ Red: Ilham
Tempe
Tempe

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pedagang bahan makanan tahu-tempe di Pasar Minggu, Agus (50 tahun) mengaku sudah satu minggu tidak menjual tempe kepada para pelanggannya.

"Operasinya sedang ada masalah, lagi enggak ada stok," kata Agus di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (5/1).

Agus mengaku biasanya membeli tempe di koperasi. Namun karena stok di koperasi tidak ada, Agus terpaksa tidak menjual tempe untuk beberapa waktu. Agus mengaku jika kelangkaan pasokan tempe tersebut lantaran harga kedelai impor yang sedang melambung.

Selain itu, diperparah juga dengan petugas koperasi yang masih berlibur lantaran natal dan tahun baru. Sehingga ini semakin memperparah pasokan tempe di pasar Minggu.

Saat ditanya,  adakah alternatif lain selain membeli di koperasi bahan dagangannya tersebut, Agus mengaku ada yaitu di toko-toko Cina. Tapi Agus mengaku enggan beli di mereka lantaran harga yang dipasang tinggi karena pasokan sedang tidak ada.

"Koperasi tutup Cina jadi mainin harga mba, bedanya itu sampai Rp 100 ribu," kata Agus.

Setiap hari, Agus membeli tempe di Koperasi sebanyak satu kwintal dengan harga Rp 780 ribu rupiah. Sedangkan jika dirinya membeli di toko Cina dibanderol dengan harga Rp 880 ribu rupiah. "Beda harganya jauh banget," kata Agus.

Agus mengatakan, beberapa hari ini memang hanya tahu saja yang dijajakan. "Sebenarnya tahu juga modalnya naik, tapi masih bisa saya atasi dengan mengecilkan bagian potongannya," kata Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement