REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA -- Perbaikan konstruksi jaringan kota yang dilakukan PLN Rayon Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, dinilai sejumlah konsumen setempat relatif sangat merugikan karena listrik sebagian besar di wilayah itu sejak beberapa hari terakhir sering padam.
"Listrik sering padam dalam waktu cukup lama hingga tujuh jam. Kalau begini terus kami yang dirugikan," kata Novi (48 tahun) warga Kecamatan Peninjauan di Baturaja, Sabtu (2/1).
Pemadaman yang dilakukan pihak PLN dinilai merugikan karena usaha warnet miliknya merugi akibat listrik padam.
"Kalau ditanya penyebab padam, pihak PLN selalu menjawab gangguan jaringan. Jika ada kerusakan, seharusnya cepat diperbaiki jangan berdiam diri saja," jelasnya.
Hal senada dikatakan Fitri (30) warga Kelurahan Sukajadi. Dia menyatakan kesal akibat listrik di rumahnya padam sehingga sejumlah barang elektronik miliknya nyaris rusak.
"Lampu rumah saya cahayanya meredup seperti dikurangi daya sebelum padam berjam-jam," katanya.
Menurut dia, sempat menanyakan kepada pihak PLN melalui layanan telepon perusahaan tersebut dan mendapat jawaban sengaja dilakukan pemadaman karena ada perbaikan konstruksi jaringan dan penanaman tiang listrik sepanjang jalan dari taman kota hingga Air Karang.
"Kalau memang benar, kenapa proses perbaikan yang dilakukan pihak PLN butuh waktu yang lama hingga berhari-hari? Jangan-jangan itu hanya akal-akalan saja," katanya.
Manajer PLN Rayon Baturaja Suprayitno melalui Supervisor Teknisi Hermawanto saat dikonfirmasi sebelumnya mengaku pemadaman jaringan listrik terpaksa dilakukan karena pihaknya sedang melakukan pekerjaan perbaikan konstruksi jaringan kota dan penanaman tiang di sepanjang jalan dari taman kota ke arah Air Karang.
Oleh sebab itu, lanjut dia, pihaknya sengaja melakukan pemadaman guna proses pekerjaan rekontruksi jaringan untuk meningkatkan suplai listrik dalam kota.
"Jadi, pemadaman sengaja dilakukan untuk peningkatan suplai listrik, bukan karena terjadi kerusakan jaringan. Kami mohon maaf kepada pelanggan atas ketidak nyamanan ini," ujarnya.