REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Pekalongan, Jawa Tengah, minta masyarakat tidak terprovokasi masalah beredarnya terompet berbahan sampul Alquran.
Ketua FKUB Kota Pekalongan, Ahmad Marzuki, di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa masalah terompet berbahan sampul Alquran menjadi tugas aparat kepolisian untuk menangani masalah itu.
"Oleh karena itu, kami minta masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi terhadap kemungkinan ajakan yang bisa merusak kerukunan antarumat beragama," katanya.
FKUB, kata dia, menyesalkan beredarnya terompet yang terbuat dari sampul Alquran itu. "Kami menyesalkan kejadian itu karena hal ini bisa memicu dan memacu persoalan yang ada. Selama ini kita berusaha agar kondusifitas keamanan dapat terus terjaga," katanya.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan, Muhtarom, meminta umat muslim agar bersikap tenang menyikapi temuan beredarnya terompet berbahan sampul Alquran itu.
"Kami mengimbau masyarakat tidak terpancing atau terprovokasi melakukan perbuatan di luar aturan yang berlaku. Kami minta masyarakat agar jangan terpancing pada isu-isu provokatif yang bisa menimbulkan perpecahan," katanya.
Ia mengatakan PCNU menyerahkan sepenuhnya pada aparat kepolisian untuk serius mengusut sampai tuntas tentang motif di balik diproduksi dan beredarnya terompet berbahan sampul Alquran itu. "Kita menyayangkan beredarnya terompet tersebut. Oleh karena, aparat kepolisian harus serius mengusutnya," katanya.