Kamis 31 Dec 2015 06:57 WIB

Pembangunan Bandara Sjamsudin Noor Segera Masuki Proses Lelang

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan HM Arsyadie mengatakan, rencana pembangunan pengembangan Bandara Sjamsudin Noor Banjarmasin dalam proses lelang oleh PT Angkasa Pura I di Jakarta.

"Kita terus melakukan komunikasi dengan Angkasa Pura (AP) I. Menurut informasi mereka, rencana lelang untuk pembangunan Bandara Sjamsudin Noor Januari 2016," tuturnya usai rapat paripurna DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Rabu.

Ia berharap pelaksanaan lelang untuk pembangunan Bandara Sjamsudin Noor berjalan lancar, sehingga kontraktor bisa memulai pekerjaan paling lambat April 2016.

"Memang semula AP I merencanakan lelang untuk pembangunan Bandara Sjamsudin Noor pada pertengahan atau mingguan terakhir Desember 2015," ujar dia.

(baca: Terimbas Kereta Bandara, Warga Ingin Cepat Diberi Ganti Rugi)

Tapi, lanjutnya, sejumlah kontraktor yang mau mengikuti lelang untuk pembangunan Bandara Sjamsudin Noor itu juga masih banyak pertimbangan berkaitan nilai tukar rupiah dengan dolar Amerika Serikat (AS) yang belum stabil.

Pasalnya, sejumlah komponen atau bahan bangunan untuk pembangunan Bandara Sjamsudin Noor yang berkedudukan di wilayah Kota Banjarbaru, Kalsel tersebut harus impor.

Rencana pembangunan pengembangan Bandara Sjamsudin Noor (sekitar 27 kilometer utara Banjarmasin) itu sejak lama dan beberapa kali mengalami penundaan karena permasalahan pembebasan lahan yang belum selesai.

Namun dengan turun tangannya Wakil Presiden RI HM Jusuf Kalla, permasalahan pembebasan lahan untuk pembangunan Bandara Sjamsudin Noor yang sudah berstatus internasional tersebut, secara umum kini sudah terselesaikan.

Selain itu, dengan turun tangannya pihak kejaksaan selaku pengacara negara, permasalahan pembebasan lahan dari masyarakat juga mendapat jaminan, sehingga bisa memulai pembangunan pengembangan bandara yang menjadi kebanggaan masyarakat Kalsel tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement