REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Buruknya infrastruktur suatu daerah sangat berpengaruh pada jumlah kedatangan wisatawan. Di Jawa Barat, minimnya infrastruktur membuat kunjungan wisatawan menurun.
Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Cecep Rukmana menyebutkan, kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) melalui Bandara Husein Sastranegara menurun 10 persen bila dibandingkan dengan 2014. Menurutnya penurunan ini diakibatkan karena infrastruktur yang tidak mendukung. Terutama di kota-kota besar yang menjadi pintu gerbang menuju Jawa Barat.
"Kita menduga ada satu kejenuhan, terutama karena permasalahan infrastruktur yang buruk," kata Cecep dalam paparannya pada Media Gathering BPPD Jawa Barat di Grand Royal Panghegar, Kota Bandung, Rabu (30/12).
Ia mengatakan, promosi wisata di Jawa Barat tidak didukung sarana transportasi dan infrastruktur yang baik. Seperti, akses menuju tempat wisata yang macet ataupun transportasi yang lama dan tidak efisien.
Menurutnya, untuk berlibur di kota-kota pusat liburan seperti Bandung dan Bogor, kini wisatawan harus menempuh perjalanan yang lama karena jalanan yang macet. Ini berakibat pada kejenuhan wisatawan sehingga memilih destinasi lainnya.
"Sekarang ke Tangkuban Parahu bisa tiga sampai empat jam. Wisatawan mancanegara mana yang mau disiksa begitu lama mau liburan," ujarnya.
Sama halnya seperti ke Puncak Bogor, jalan macet seolah sudah menjadi makanan kala musim liburan. Ini berakibat pada penurunan daya tarik wisatawan.
Cecep menyebutkan hal ini tidak lepas dari kesalahan pemerintah. Pemerintah memberikan izin jalan yang menjadi jalur pariwisata diisi oleh pusat perbelanjaan, restoran, hingga hotel. Hal ini berdampak pada semakin padat dan ramainya jalur menuju tempat wisata.
Keterbatasan akses dan sarana transportasi menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi pemerintah daerah untuk kembali menarik wisatawan. Pemerintah diharapkan memperhatikan pengembangan infrastruktur yang juga mendukung pariwisata. Ini dianggap bisa kembali menumbuhkan daya tarik wisatawan terutama mancanegara ke Jawa Barat.
Catatan Badan Pusat Statistik Jawa Barat menunjukkan, jumlah wisman yang masuk melalui Bandara Husein Sastranegara pada Oktober 2015 mencapai 10.722 orang. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 15.018 orang. Sebagian besar, wisman berasal dari Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Belanda, dan Perancis.