REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Anggota DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman mengakui adanya permasalahan kepemilikan tanah pada kawasan lapangan golf Kemayoran yang hendak dijadikan wisma atlet Asian Games 2018 oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Prabowo mengatakan hingga saat ini belum terjadi penyerahan tanah yang sejatinya dimiliki oleh Sekretariat Negara (Setneg) RI kepada Pemda DKI Jakarta. Padahal penyerahan tanah itu sangat diperlukan guna mendukung proses pembangunan wisma atlet. Sebab, rencana pembangunan wisma atlet itu hanya tinggal menunggu eksekusi saja.
"Itu problemnya karena belum ada penyerahan tanah dari Setneg ke Pemda DKI. Tanahnya yang jadi problem, jadinya memperlambat pembangunan," katanya kepada Republika, Senin (28/12).
Anggota DPRD dari fraksi partai Gerindra itu menyatakan dukungannya pada pembangunan wisma atlet. Ia meyakini pelaksanaan pembangunannya tinggal menunggu surat keputusan Presiden.
Sebab, penyelenggaraan Asian Games 2017 seharusnya mendapatkan prioritas karena membawa nama bangsa. Meski sempat bersitegang dalam sejumlah permasalahan dengan Gubernur yang biasa disapa Ahok tersebut, kali ini ia mendukung penuh proyek wisma atlet Kemayoran.
"Kita (DPRD) tidak ada masalah karena akan mendukung penuh demi kepentingan negara," ujarnya.
Sementara itu, ia mengetahui perihal kritik Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada Ahok. Menurutnya, kritik Wapres wajar saja karena pembangunan wisma Atlet tak kunjung terjadi. Sedangkan waktu penyelanggaraan Asian Games semakin mepet.
"Karena pembangunan wisma atletnya terjadi penghambataan makanya JK menyinggung Ahok. Tapi sekarang nampaknya pembangunan sudah berjalan," ucapnya.
Sebelumnya, pada peluncuran logo dan maskot Asian Games di plasa selatan GBK, Ahad (27/12) lalu, JK meminta pembangunan infrastruktur ini menjadi perhatian utama terutama para gubernur yang daerahnya akan menjadi lokasi acara digelar.
JK menyinggung Ahok yang marah akibat pengalihan aset lahan Kemayoran yang akan ditempati untuk Wisma Atlet tak kunjung selesai. JK meminta Ahok fokus pada upaya pembangunan ketimbang marah.