Sabtu 26 Dec 2015 21:30 WIB

Kerugian Kebakaran di Agam Tahun Ini Capai Rp 14,3 Miliar

kebakaran
Foto: sahabatalaqhsa
kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK BASUNG, SUMBAR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menyatakan kerugian akibat kebakaran yang terjadi di daerah itu sepanjang 2015 mencapai Rp 14,3 miliar.

Kepala BPBD setempat, Bambang Warsito di Lubuk Basung, Sabtu, mengatakan jumlah kerugian ini dari 76 kasus kebakaran yang terjadi di 15 kecamatan di daerah itu. Rata-rata penyebab kebakaran karena korsleting listrik dan kelalaian pemilik rumah yang pergi meninggalkan rumah sedangkan api kompor belum dimatikan.

Ke 76 kasus kebakaran ini terjadi di Kecamatan Ampek Koto sebanyak lima kasus dengan kerugian sekitar Rp1,92 miliar, Kecamatan Sungai Pua sebanyak empat kasus dengan kerugian Rp 1,63 miliar, Kecamatan Kamang Magek tiga kasus dengan kerugian Rp 110 juta.

Sementara di Kecamatan Ampek Angkek sebanyak delapan kasus dengan kerugian Rp 403 juta, Kecamatan Canduang lima kasus dengan kerugian Rp 2,3 miliar, Kecamatan Tilatang Kamang empat kasus dengan kerugian Rp 485 juta.

Lalu di Kecamatan Lubuk Basung sebanyak 21 kasus dengan kerugian Rp 2,58 miliar, Kecamatan Banuhampu sembilan kasus dengan kerugian Rp 2,82 miliar, Kecamatan Malalak empat kasus dengan kerugian Rp 265 juta, Kecamatan Palupuh sebanyak satu kasus dengan kerugian Rp 80 juta.

Selain itu, Kecamatan Tanjung Raya sebanyak tiga kasus dengan kerugian sekitar Rp1,53 miliar, Kecamatan Tanjung Mutiara sebanyak empat kasus dengan kerugian Rp 410 juta, dan Kecamatan Ampek Nagari sebanyak tiga kasus dengan kerugian Rp 180 juta.

Dari 27 kasus kebakaran itu, korban jiwa sebanyak dua orang di Jorong Koto Kaciak, Nagari Koto Kaciak, Kecamatan Tanjung Raya yang terjadi pada 27 Maret 2015. Dua korban meninggal dunia itu atas nama Kamsina (83) dan Nursimah (75). "Korban ini merupakan pasangan suami istri yang terperangkap saat kebakaran," katanya.

Ia menyebutkan kasus kebakaran pada 2015 berkurang dibandingkan pada 2014 sebanyak 122 kasus dengan kerugian Rp 11,8 miliar.

Namun sebelumnya kasus kebakaran ini meningkat setiap tahun. Pada 2006 kasus kebakaran sebanyak 56 kasus, 2007 sebanyak 42 kasus, 2008 sebanyak 73 kasus, dan 2009 sebanyak 76 kasus.

Pada 2010 sebanyak 75 kasus, 2011 sebanyak 80 kasus dengan kerugian Rp 8,78 miliar, 2012 sebanyak 95 kasus dengan kerugian Rp 8,26 miliar, 2013 sebanyak 95 kasus dengan kerugian sekitar Rp 8,1 miliar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement