REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Salah satu doa yang dipanjatkan Paus Franciskus saat berdiri di depan balkon Basilika St Peter, Vatikan, Jumat (25/12) adalah doa terbaik bagi negara-negara yang menerima pengungsi asal Timur Tengah. Dalam pesan Natalnya, Paus mengatakan selama satu tahun terakhir ini, ada ratusan ribu orang yang menjadi korban konflik dan melarikan diri, terlunta-lunta sebagai pengungsi.
Pemuka agama bagi 1,2 miliar umat Nasran ini pun mendoakan kebaikan bagi penduduk negeri yng menerima para pengungsi tersebut. "Berikanlah ganjaran-Mu baik kepada warga ataupun negara yang dengan ramah hati menyambut dan mendampingi mereka," kata Paus seperti dilaporkan AFP, Jumat (25/12).
Paus Franciskus juga mengecam perusakan terhadap warisan kebudayaan di daerah konflik. Semisal di wilayah yang dikuasai ISIS, seperti Palmyra. Hingga kini ISIS tengah meluncurkan kampanye perusakan terhadap bangunan dan monumen yang berada di luar interpretasi keras terhadap Islam. Mulai dari gereja-gereja Kristen hingga kuburan Muslim, serta harta karun kuno seperti candi dari Palmyra.
"Kita berdoa, bahwa perjanjian yang dicapai di PBB efektif menghentikan sesegera mungkin konflik bersenjata di Suriah. Demikian pula agar perjanjian damai terkait Libya didukung semua (negara)," kata Paus Franciskus.