REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Senior Founding Fathers House (FFH) Dian Permata mengatakan, tantangan pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla pada 2016 sudah banyak menanti.
"Terpilihnya pimpinan KPK baru menjadi pertaruhan bagi citra pemerintahan Jokowi–JK. Apakah ekspektasi publik yang tinggi tentang harapan di bidang hukum itu dapat diwujudkan atau tidak?," katanya, Kamis, (24/12). Jika KPK pimpinan baru itu tidak dapat melaksanakan harapan publik itu maka efeknya berpengaruh pada Jokowi-JK.
Menurut riset akhir tahun FFH sebanyak 22,5 persen publik menilai harga sembako mahal menjadi masalah mendesak untuk segera ditangani pemerintah. Kemudian 17,4 persen korupsi, 12,1 persen lapangan pekerjaan, 10,7 persen kemiskinan, 9,3 persen pengangguran, 7,7 persen peredaran narkoba, 5,1 persen hukum tebang pilih, 4 persen kekeringan, 8 persen jawaban lainnya, dan 2,7 persen tidak tahu atau tidak jawab.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI E Herman Haeron menilai harapan terbesar rakyat adalah peningkatan bidang ekokomi. Turbulensi ekonomi indonesia yang ditandai oleh adanya PHK dan melemahnya nilai tukar rupiah.
Selain itu, ujar dia, daya beli masyarakat menurun, tekanan krisis global merupakan tantangan pemerintah ke depan. Kebijakan para menteri di bidang perekonomian harus berjalan bersamaan, terkoordinasi, dan saling mendukung.
“Begitu juga kegaduhan politik harus dihentikan, karena rakyat membutuhkan perbaikan di bidang ekonomi," kata Herman.
Baca juga, Ini Harapan Besar Publik pada Jokowi-JK Tahun Depan.