REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan ICW, Emerson Juntho mengatakan, pemilihan lima pimpinan baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh komisi III DPR RI hasilnya tidak menggembirakan. Sebab, komisi III DPR sengaja memilih orang-orang yang bisa dijadikan sahabat agar tidak mau 'memakan' mereka.
"Pastinya orang-orang di DPR tidak akan memilih orang-orang yang nantinya 'memakan' mereka. Justru yang dipilih mereka yang sahabat DPR," kara Emerson di Cikini, Jakarta, Sabtu (19/12).
Emerson melanjutkan, komisi III DPR berkaca dari pimpinan KPK jilid sebelumnya dalam melakukan pemilihan lima pimpinan KPK yang baru. Pada masa kepemimpinan KPK jilid sebelumnya, banyak sekali anggota DPR RI yang ditangkap karena melakukan korupsi.
"Karena berkaca dari KPK jilid sebelumnya yang malah menangkap banyak DPR. Makanya pada pemilihan pimpinan KPK yang sekarang, kalau dianggap yang keras-keras mending jangan dipilih /lah," ucap Emerson.
Sebelumnya, lima nama terpilih lewat pemungutan suara yang dilakukan Pansel Capim KPK. Diantaranya Agus Rahardjo, Basariah Panjaitan, Alexander Marwata, Saut Situmorang dan Laode Muhammad Syarif. Sementara, dua nama yang sudah pernah memimpin KPK, Johan Budi dan Busyro Muqoddas, justru mendapatkan suara yang sangat kecil.