REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Dwi Ria Latifa berharap pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)tidak mengedepankan popularitas. Salah satu yang biasa dilakukan menurutnya adalah dengan menangkap para anggota DPR RI atau pimpinan partai mengingat isu tersebut dianggap seksi.
"Jangan lagi beranggapan isu yang seksi yaitu dengan menindak anggota DPR. Sehingga, kalau bukan DPR atau bukan ketua partai gak akan dilirik oleh temen-temen media, apalagi menjelang pemilu," kata Ria di CIkini, Jakarta, Sabtu (19/12).
Ria berharap KPK tidak hanya fokus ke para anggota dewan, melainkan fokus juga pada kementerian-kementerian dan departemen-departemen yang ada di Indonesia. Salah satu yang menurutnya perlu diperhatikan adalah departemen pendidikan.
"Lihat itu departemen pendidikan, apakah itu uang buku saja tidak dikorupsi? Coba cek itu sampai ke bawah-bawahnya, bagaimana bisa buku tiap tahun harus ganti," ucap Ria.
Sebelumnya, lima nama terpilih lewat pemungutan suara yang dilakukan Pansel Capim KPK. Di antaranya Agus Rahardjo, Basariah Panjaitan, Alexander Marwata, Saut Situmorang dan Laode Muhammad Syarif. Sementara, dua nama yang sudah pernah memimpin KPK, Johan Budi dan Busyro Muqoddas, justru mendapatkan suara yang sangat kecil.