REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Tiga orang nelayan asal Kabupaten Indramayu dinyatakan hilang di perairan Rancisan, Kabupaten Karawang. Hal itu terjadi setelah gelombang tinggi membuat kapal mereka terbalik.
Peristiwa itu bermula saat ketiga nelayan tersebut pergi melaut bersama empat nelayan lainnya. Ketujuh nelayan itu melaut menggunakan kapal "Tawakal".
Kapal yang dinahkodai Arga (45 tahun), warga Desa Pabean Udik Kecamatan Indramayu itu berangkat dari Muara Angke Jakarta menuju perairan Karawang untuk mencari ikan pada Senin (14/12). Namun, saat sampai di perairan Karawang, kapal yang mereka tumpangi tiba-tiba dihantam gelombang tinggi.
Pemilik kapal "Tawakal", Taryadi (50) mengatakan, kejadian itu murni musibah akibat faktor alam. "Tapi semua tetap dalam tanggung jawab saya," kata Taryadi, Sabtu (19/12). N lilis
Ganasnya gelombang yang dipicu angin baratan itu membuat kapal yang ditumpangi ketujuh nelayan tersebut menjadi terbalik. Mereka pun berusaha menyelamatkan diri dengan berpegangan pada benda-benda yang mengapung dan terus terseret arus laut.
Beruntung, empat orang nelayan naas itu akhirnya ditemukan oleh nelayan di sekitar perairan Krimun, Jepara, Jawa Tengah. Namun, tiga korban lainnya belum ditemukan.