Kamis 17 Dec 2015 12:51 WIB

Ini Kader-Kader Golkar yang Disiapkan Gantikan Setya Novanto

Sekjen Partai Golkar Munas Bali Idrus Marham.
Foto: Antara
Sekjen Partai Golkar Munas Bali Idrus Marham.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar versi Munas Bali, Idrus Marham mengapresiasi pengunduran diri Setya Novanto dari posisinya sebagai ketua DPR. Menurutnya, pengunduran diri Setnov merupakan langkah menjaga martabat DPR. Sebagai penggantinya, partai telah menyiapkan.

"Dan martabat Partai Golkar," kata Idrus kepada wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (17/12).

(Baca: Setya Novanto Mundur, Ini Tanggapan Jokowi)

Sebagai penggantinya, menurut dia, diserahkan kepada sistem yang berlaku di partai berlambang pohon beringin tersebut. Namun Idrus menyebutkan sejumlah nama seperti Rambe Kamaruzzaman, Ade Komaruddin, Fadel Muhammad, dan Aziz Syamsuddin.

Dari nama-nama yang beredar tersebut, lanjutnya, kemudian akan diinventarisasi serta diwadahi untuk pengambilan keputusan mengenai siapa yang bakal menggantikan Setya Novanto untuk menjabat sebagai pimpinan DPR RI.

"Kekuatan Partai Golkar ada pada sistem dan bukan pada orang per orang," katanya.

Ia menambahkan, dirinya juga sempat berbicara hal-hal dinamis dengan Wapres Jusuf Kalla yang tidak etis kalau disampaikan terbuka kepada media. Ketika ditanyakan mengenai target waktu penggantian posisi Setya Novanto di dalam Pimpinan DPR, Idrus mengatakan bahwa hal itu pasti tidak akan dilakukan dengan tiba-tiba karena ada suasana hati yang perlu ditenangkan terlebih dahulu.

"Jangan ambil keputusan dalam keadaan yang tidak baik. Kalau dalam mengurus permasalahan bangsa, kita ada aturannya," katanya.

Dia juga mengimbau kepada elite bangsa untuk berpikir bagaimana mengembangkan bangsa dan jangan hanya berpikir bagaimana menguasai bangsa ini. Sebab bila pola pikir bagaimana menguasai yang dominan, kata dia, maka habis waktu dan energi dengan berperang sesama anak bangsa.

"Saya kira kalau ingin konsisten, kita seharusnya memberikan apresiasi kepada Setya Novanto karena mundur," katanya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement