REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kepala Pos Pengamatan Gunung Api di Kakaskasen, Kota Tomohon Farid R Bina mengatakan, aktivitas vulkanik Gunung Lokon di atas normal.
"Dikategorikan normal apabila aktivitas gempa vulkaniknya sekitar 3-5 kali dalam satu hari. Berbeda dengan saat ini, frekuensinya di atas batas normal," kata Farid di Tomohon, Senin (14/12).
Karena masih fluktuatifnya frekuensi kegempaan salah satu gunung api aktif di Provinsi Sulawesi Utara ini, kata Farid maka pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi masih menetapkan status siaga pada level III dengan radius bahaya sejauh 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan, Gunung Lokon.
Dia pun mengharapkan, status siaga yang masih disandang ditindaklanjuti warga dengan tidak melakukan aktivitas di radius bahaya.
"Rekomendasi tidak memasuki radius bahaya diberikan karena sewaktu-waktu ketika terjadi letusan, material vulkanik bisa saja menyentuh radius bahaya sejauh 2,5 kilometer. Ini bisa membahayakan keselamatan warga," ujarnya.
Pada tahun 2015, gunung api jenis "stratovolcano" bererupsi pada 30 Agustus, dan masih menunjukkan aktivitas vulkanik di atas rata-rata bahkan kegempaan sempat meningkat sampai beberapa kali meskipun tidak berujung letusan.