Kamis 10 Dec 2015 12:10 WIB

Lansia Pejuang 45 Kritisi Puncak Antikorupsi di Sabuga

Rep: Joko Suceno / Red: Andi Nur Aminah
 Sejumlah aktivis mahasiswa melakukan aksi damai memperingati Hari Antikorupsi Sedunia di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (10/12).(Republika/Yasin Habibi)
Sejumlah aktivis mahasiswa melakukan aksi damai memperingati Hari Antikorupsi Sedunia di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (10/12).(Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG  -- Puluhan aktivis Laskar Antikorupsi Pejuang  45 menggelar aksi unjuk rasa di sekitar Gedung Sasana Budaya Ganesha Bandung, Kamis (10/12). Mereka yang sebagian besar sudah  berusia lanjut ini mengkritik puncak kegiatan antikorupsi sedunia yang menghabiskan anggaran Rp 6 miliar. 

" Hari antikorupsi bukan menggelar acara yang menelan biaya Rp 6 miliar. Korupsi itu budaya yang harus diberantas. Tapi caranya tidak dengan menghamburkan uang seoerti ini," kata Bonar Sitinjak (75 tahun) ketua Laskar Antikorupsi Jawa Barat.

Bonar mengkritisi acara yang diisi dengan festival dengan menghabiskan anggaran Rp 6 miliar. Dia mengatakan uang yang digunakan untuk acara ini adalah uang rakyat. "Kalau uang Rp 6 miliar digunakan untuk kepentingan rakyat akan sangat bermanfaat. Bukan dengan menggelar acara seperti ini" kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement