Rabu 09 Dec 2015 22:40 WIB

Berakhirnya Politik Dinasti di Kota Pasuruan

Grafik perolehan suara pilkada ketika melakukan hitung cepat di Jakarta, Rabu (9/12).
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Grafik perolehan suara pilkada ketika melakukan hitung cepat di Jakarta, Rabu (9/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PASURUAN -- Pasangan nomor urut 2, Setiyono-Raharto Teno Prasetyo berhasil unggul di Pilkada Serentak 2015 di Kota Pasuruan berdasarkan hitung cepat. Pasangan tersebut mengalahkan dua pasangan calon lainnya.

Setiyono-Raharto unggul dengan perolehan 62.767 suara (55,61 persen), disusul pasangan Hasani – Mukhamad Yasin 48.867 suara (43,30 persen), dan Yus Samsul Hadi Subakir–Agus Wibowo 1.231 suara (1,09 persen). Koalisi parpol pengusungnya, yakni Golkar, PDI-P, PAN, Gerindra, dan PPP, merasa bersukacita.

“Keunggulan sementara pasangan nomor urut 2 versi real count ini adalah momen bersejarah berakhirnya politik dinasti di Kota Pasuruan,” kata Politikus Partai Golkar, M.Misbakhun dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (9/12).

Menurutnya, dari 30 Anggota DPRD Kota Pasuruan Periode 2014-2019, ada empat keluarga Hasani. Yakni anak pertamanya, Ismail Marzukie, anak keempat Indra Iskandar, keponakan Muhammad Andie Githa, dan menantu Noor Achmad Trimayudha. Semuanya berangkat dari partai yang sama, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

 

Dalam konteks hasil penghitungan suara yang hingga saat ini masih berlangsung, Misbakhun mengingatkan kepada ketiga kandidat cawali Kota Pasuruan, untuk legawa atas hasil akhir penghitungan suara nantinya.

“Saya meminta tim pendukung baik yang menang maupun kalah untuk legawa. Dan khususnya bagi pasangan No 1 dan pasangan No 3 untuk bersama-sama membangun Kota Pasuruan,” tukas Misbakhun, yang merupakan putra Pasuruan itu

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement