Rabu 09 Dec 2015 13:41 WIB

Soal Freeport, JK Minta Pertahankan Investasi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan keterangan pers usai membuka Rapat kerja nasional Realestate Indonesia (REI) 2015 di Jakarta, Rabu (2/12).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan keterangan pers usai membuka Rapat kerja nasional Realestate Indonesia (REI) 2015 di Jakarta, Rabu (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan pemerintah perlu menjaga investasi yang sudah ditanamkan di Indonesia. Jika tidak, kata dia, pemerintah akan mengalami kesulitan untuk menarik para investor luar lainnya guna menanamkan investasinya.  

"Kalau undang investasi dari luar, tentu investasi yang sudah ada kita jaga kelangsungannya. Kalau suatu investasi tidak kita jaga, gimana kita bisa undang investasi lain," kata JK di Hotel Crown, Jakarta, Rabu (9/12).

Ia menegaskan pemerintah selalu menginginkan adanya investasi baik dari investor luar maupun dalam negeri. Sebab itu, Presiden beserta para menteri berupaya mendatangkan investor asing dengan melakukan kunjungan ke luar negeri.

"Ya tentu kita kan pemerintah selalu ingin ada investasi. Presiden, menteri-menteri datang ke suatu negara undang investasi," jelas JK.

Sebelumnya, saat bersaksi di sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Direktur Utama PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin menyampaikan jika kontrak karya PT Freeport tidak diperpanjang, maka akan terjadi berbagai masalah di Papua.

Menurut dia, perpanjangan masa kontrak PT Freeport lebih penting dilakukan jika dilihat dari segi sosial, daripada bisnis. Sebab, terdapat banyak keluarga yang menggantungkan hidupnya pada tambang yang dikelola Freeport.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement