REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin mengakui ada pembicaraan tentang rencana pembagaian saham PT Freeport saat bertemu dengan Setya Novanto dan Riza Chalid.
Hal itu menjawab pertanyaan dari anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dari Fraksi Hanura Syarifudding Sudding yang menanyakan apakah benar dalam pertemuan ketiga sempat ada pembicaraan soal bagi-bagi saham.
Menjawab pertanyaan itu, Maroef membenarkan. Ia mengungkapkan, saat bertemu untuk ketiga kalinya dengan Ketua DPR Setya Novanto, bersama pengusaha Riza Chalid, memang ada pembicaraan seperti itu.
"Dari 20 persen itu dibagi 11 persen untuk Presiden dan sembilan persen untuk Wapres. Kemudian, ada permintaan hydropower plant," kata Maroef dalam sidang MKD di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (3/12).
Anggota MKD dari Fraksi Hanura Syarifuddin Sudding juga mengatakan, meski tidak ada pernyataan secara eksplisit yang dilakukan SN, berdasarkan kronologi ada pengondisian ke arah tersebut.
Hal ini didasarkan keterangan yang diterima MKD dari Menteri ESDM, Sudirman Said (SS), pada sidang MKD kemarin. Selain mengumpulkan keterangan dari SS, MKD juga mendengarkan secara utuh rekaman percakapan yang berdurasi kurang dari dua jam tersebut.
''Kalau berdasarkan keterangan pak Sudirman, dari kronologinya, ada pengondisian ke arah sana (permintaan saham). Memang tidak ada permintaan secara langsung, tetapi ada indikasi pengondisian,'' tutur Syarifuddin kepada wartawan di Kompleks Parlemen.