REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Sejumlah warga yang mengisi BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Desa Karangkemiri Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas, mengeluh karena kendaraannya mogok setelah mengisi BBM di SPBU tersebut. Mulyono (43), warga Desa Ajibarang Kecamatan Ajibarang, mengaku sepeda motornya langsung mogok setelah mengisi BBM jenis Pertamax di SPBU tersebut.
''Awalnya saya tidak mengira kalau motor saya mogok karena bensinnya bercampur air. Namun setelah diperiksa di bengkel, ternyata tangki BBM motor tidak hanya berisi BBM. Tapi juga berisi air,'' jelasnya, Rabu (2/12).
Kejadian itu, menurutnya, tidak hanya dialami dirinya saja. Namun sejumlah kendaraan lain yang mengisi BBM jenis Pertamax di SPBU yang sama, setelah berjalan sekitar 100 meter dari SPBU itu, mesinnya langsung mati. ''Yang mengalami mogok tidak hanya sepeda motor saja. Tapi juga kendaraan roda empat,'' katanya.
Untuk itu, dia meminta agar pihak SPBU bertanggung jawab terhadap kerugian yang dialami konsumen. ''Kami tidak hanya dirugikan karena bensin yang kami beli bercampur air. Tapi juga terpaksa harus membayar biaya perbaikan kendaraan,'' jelasnya.
Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Banyumas, Anas Pribadi, mengaku sudah mendapat laporan adanya keluhan konsumen yang mengisi BBM di salah satu SBPU di Pekuncen. ''Saat ini, pihak Pertamina juga sudah melakukan pemeriksaan apakah tangki BBM di SPBU tersebut mengalami kebocoroan sehingga tercampur air,'' jelasnya.
Namun dia tidak menampik kemungkinan adanya kebocoran pada tangki BBM di SPBU tersebut. Menurutnya, hujan deras yang melanda wilayah itu sejak beberapa hari terakhit, kemungkinan telah menyebabkan adanya air yang masuk ke tangki BBM.
Dia juga menyebutkan, saat ini SPBU tersebut ditutup sementara untuk dilakukan pembersihan. Dia berharap pihak Pertamina tidak sampai menjatuhkan sanksi pada pihak SPBU, karena hal itu terjadi akibat faktor ketidak-sengajaan.
Anas menambahkan, dari informasi yang dia terima, sejauh ini baru ada sembilan sepeda motor dan satu mobil yang terlanjur membeli pertamax yang bercampur dengan air. Untuk itu, dia meminta pihak SPBU agar bertanggung jawab membantu biaya perbaikan kendaraan yang mengalami kerusakan.
''Menjelang musim penghujan, sebenarnya kami dari Hiswana Migas Banyumas sudah memberi pengarahan pada anggotanya untuk mengantisipasi masuknya air ke tangki penampung BBM di SPBU saat musim penghujan. Tapi mungkin karena hujan di wilayah Pekuncen terlalu deras, sehingga ada rembesan air yang masuk ke tangki penampungan BBM di SPBU,'' jelasnya.