REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Sekretaris Jendral Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Patric Rio Capella menyangkal pernah mengarahkan teman satu kampusnya, Fransisca Insani Rahesti dalam memberikan kesaksian kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Rio juga berharap agar dirinya tidak pernah lagi bertemu dengan Sisca.
"Saya belum sekalipun menghubungi Sisca dan menyetir Sisca supaya saya lebih aman. Mudah-mudahan tidak ketemu lagi dengan saudari Sisca ini," kata Rio di Pengadilan Tipikor, Jalan Bunggur Besar Raya, Jakarta, Senin (30/11).
Ayah dua anak tersebut mengakui menerima uang suap Rp 200 juta dari Istri kedua Gubernur Sumatera Utara nonaktif Gatot Pujo Nogroho, Evy Susanti yang diberikan lewat Sisca. Rio pun mengakui kesalahannya dan menyesali perbuatannya tersebut.
Terlebih, menurutnya, tindakan suap tersebut telah melecehkan dirinya yang saat itu masih menjabat sebagai anggota DPR. "Iya saya salah. Saya menyesal menerima uang dari Evy. Saya merasa dilecehkan," kata Rio.
Rio diduga menerima uang dari Evy Susanti untuk mengamankan perkara Gatot yang ditetapkan sebagai tersangka korupsi Dana Bantuan Sosial, Bantuan Daerah Bawahan, Bantuan Operasional Sekolah, dan tunggakan Dana Bagi Hasil dan Penyertaan Modal pada sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Uang itu diberikan melalui seorang perantara bernama Fransisca Insani Rahesti yang merupakan teman kampus Rio. Rio Capella mengaku sudah mengembalikan uang Rp 200 juta itu ke KPK pada tanggal 23 Agustus 2015.