Kamis 26 Nov 2015 23:49 WIB

Harga Saham Freepot Ambruk, Ini Penyebabnya

Demonstran dari Solidaritas Untuk Pergerakan Aktifis Indonesia melakukan aksi unjukrasa didepan kantor Freeport, Kuningan, Jakarta, Kamis (26/11).  (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Demonstran dari Solidaritas Untuk Pergerakan Aktifis Indonesia melakukan aksi unjukrasa didepan kantor Freeport, Kuningan, Jakarta, Kamis (26/11). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Pengamat politik ekonomi AEPI Jakarta, Salamuddin Daeng menyoroti polemik perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia. Menurut dia, Freeport memang perusahaan besar, tetapi juga memiliki banyak hutang. Apalagi menyusul merosotnya harga hasil tambang membuat harga saham Freeport ikut ambruk.

Ia menyatakan, saham Freeport adalah saham yang murah dibandingkan perusahaan multinasional AS lainnya. "Belum lagi tahun 2014 Freeport Internasional dinyatakan merugi. Baik karena faktor utang besar, juga karena faktor jatuhnya harga bahan tambang. Tahun 2014 Freeport Internasional merugi mencapai 1,3 miliar dolar lebih. Kerugian Freeport tampaknya akan berlanjut pada tahun 2015 ini," kata Salamuddin dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (26/11).

Kerugian itu menurut Salamuddin, akan berdampak pada rating utang perusahaan, sehingga harga sahamnya kian merosot. Tahun ini perusahaan akan mengalami pendarahan keuangan.

"Namun anehnya di Indonesia, Freeport menampakkan diri sebagai gadis cantik yang menarik hati dan menjadi rebutan," kata Salamuddin. Ia menilai perusahaan ini sudah tua renta dan tidak produktif lagi. "Perusahaan tambang ini mau jual mahal, padahal sudah tidak laku."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement